Orang-orang dewasa dan muda saat ini menggunakan media
sosial, semakin besar kemungkinan mereka akan tertekan.
Para ilmuwan mengatakan temuan ini membantu ilmu kesehatan masyarakat untuk mengatasi depresi.
Ini bisa menyebabkan kecacatan di negara-negara yang berpenghasilan
tinggi pada tahun 2030.
Meskipun beberapa studi sebelumnya telah menghasilkan hasil yang beragam. Karena telah dibatasi oleh sampel kecil atau lokal, dan berfokus terutama pada satu platform tertentu.
Dalam jurnal Depresi dan Kecemasan, Primack mengambil sampel
1.787 orang dewasa di Amerika Serika rentan usia 19 -32 pada tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk menentukan
penggunaan media sosial dan alat penilaian depresi. Dalam
kuesioner mempertanyakann tentang 11 platform yang paling populer pada saat
itu: Facebook, YouTube, Twitter, Google Plus, Instagram, Snapchat, Reddit,
Tumblr, Pinterest, Vine, dan LinkedIn.
Pada peserta rata-rata menggunakan media sosial selama 61 menit per hari dan mengunjungi berbagai situs 30 kali seminggu. Lebih dari seperempat dari peserta memiliki indikator depresi tinggi.
Penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan dan linear
antara penggunaan media sosial dan depresi. (*)
0 komentar