Mengapa Negara Islam Miskin

By hasim.id - 03.16

 

Kira-kira sepertiga dari mereka yang menderita kemiskinan ekstrim di seluruh dunia hidup di negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Parahnya lagi, kurang dari setengah dari penduduk tak memiliki akses ke sanitasi. Empat persen bayi yang lahir di negara-negara ini mati sebelum mereka mencapai usia lima tahun.

Sederhananya, meskipun potensi besar, banyak negara OKI telah berjuang untuk mencapai pembangunan berbasis luas namun selalu kandas.

Bagi banyak negara yang mempunyai sumber daya alam melimpah namun banyak bangsa lain yang justru jadi pekerja, kepemimpinan mereka lemah dan organisasi ambur adul.

Sebanyak 71 persen dari 125 juta orang terkena dampak konflik dan bencana alam berada di negara-negara OKI. Anggaran negara mereka sangat tidak stabil.

Namun, anehnya negara-negara OKI tak saling terkait secara massif dari segi keuangan dan perbankan.

Padahal, ini adalah sala satu kunci untuk negara-negara OKI untuk saling membantu pembangunan di negara yang miskin.

Sehingga, ketimpangan antar negara bisa cepat teratasi. Itu bisa terjadi jika keuangan Islam digunakan secara maksimal.

Keuangan Islam memiliki keunggulan dari keuangan konvensional.

Larangan yang menarik bunga adalah salah satu plus negara ini.

Pendekatan terhadap bagi hasil, menambahkan stabilitas sektor keuangan.

Sistem keuangan Islam juga dapat meningkatkan inklusi keuangan, karena menggabungkan orang-orang kesamaan budaya atau agama.

Ini mungkin salah satu alasan mengapa keuangan Islam telah berkembang pada 10-12 persen per tahun selama dekade terakhir atau lebih.

Kelompok Bank Dunia bekerja sama dengan mitra untuk membantu mewujudkan reformasi ini.

Bank Dunia Treasury telah mengeluarkan berbagai instrumen keuangan Islam, termasuk dua Sukuk (obligasi), yang telah mengumpulkan $ 700 juta.

Teknologi baru dapat memainkan peran penting dalam membuat sistem keuangan yang lebih inklusif, terutama untuk kelompok yang menghadapi hambatan yang lebih besar untuk mengakses.

Sebagai contoh, sekitar 90 persen dari pengungsi Suriah memiliki akses ke ponsel pintar, di mana mereka bisa mengakses layanan keuangan.

Upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa kami membuat sebagian besar teknologi tersebut. (*)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar