Trump Larang Imigran ke Amerika, Popularitas atau Serius?

By hasim.id - 00.21



PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump melarang imigran untuk memasuki wilayah Amerika Serikat. 

Janji kampanye itu bukan isapan jempol semata.

Konglomerat kelas dunia ini pun dapat berbagai protes dari rakyatnya.

Bahkan, Presiden Boston Univesity mengirimkan surat kepada Trump untuk membatalkan aturan teranyar ini.

Mengapa Trump melarang imigran masuk Amerika Serikat?

"Supaya jelas, aturan ini bukan larangan terhadap Muslim, seperti yang dilaporkan media. Ini tidak terkait agama melainkan tentang perang melawan teror dan menjaga negara kita tetap aman,” kata Trump seperti dikutip The Hill, Senin 30 Januari 2017.

Saat masa kampanye, Trump getol menolak warga negara-negara yang konflik. Bahkan, dengan lantang Trump menudung Barack Obama dan Hillary Clinton sebagai otak di belakang ISIS.

Trump pasti punya pertimbangan khusus sehingga melarang imigran dari negara konflik masuk Amerika Serikat.

Rahmat Fadhli, mahasiswa Boston University, mengakui tak ada masalah dengan larangan itu. 

Bahkan, dia menganggap tak pernah ada sweeping untuk mahasiswa asal Indonesia.

Apakah Trump hanya mencari popularitas dengan aturan ini? Apakah ini masuk dalam ranah substantif dari negara super power sekelas Amerika Serikat?

Itu patut menjadi perhatian utama.

Pelarangan warga asing masuk Amerika Serikat bukan aturan baru.

Tahun 1882, Presiden Amerika Chester A Arthur pertama kali mengualrkan larangan orang China masuk Amerika. Saat ini, warga China masih hidup beranak pinak di Amerika. 



Bahkan, tersebar China Town di seantero negara Paman Sam ini.

Presiden Franklin D Roosevelt, Jimmy Carter, Theodore Rosevelt juga pernah mengeluarkan hal serupa.

Namun, sampai sekarang tak ada yang bertahan lama.

Kenapa? Karena Amerika Serikat adalah tanah tak bertuan.

Bahkan, Donald Trump pun adalah imirgan jika menengok masa lalu Amerika Serikat berdiri.

Negara ini adalah negara para imigran masa perang sipil. (*)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar