Independensi dan Profesional

By hasim.id - 08.31

Mantan Pemimpin Redaksi LPM Profesi UNM, Hasim Arfah setelah membawakan materi pada DJMTD 2018 lalu. Dok LPM Profesi UNM



LEMBAGA Pers Mahasiswa Profesi Universitas Negeri Makassar berulang tahun ke-47. Artinya, tiga tahun lagi ulang tahun emas, 50 tahun. Di Indonesia, sangat sedikit sebuah lembaga kemahasiswaan bisa berumur hingga 47 tahun. 

Kalau di Makassar, LPM Profesi UNM lebih muda sedikit ketimbang Penerbitan Kampus Identitas. Tapi, jika di UNM, Profesi adalah lembaga tertua.

Sejak dahulu kala, Profesi adalah laboratorium hidup. 

Sedikit bercerita, saat gabung ke UNM melalui jalur sejuta umat SNMPTN, saya harus menunggu sebulan sebelum pengumuman.

Nama saya cari di koran Tribun Timur kala itu, dan alhasil nama saya berada di daftar orang-orang lulus. 

Saat itu, kampus saya, FMIPA, berada di tepi jalan. Beberapa senior di sini nampak baik-baik semua. 

Dan cenderung memang berpikir akademik semua. Masuk akal, karena saat SMA dulu, mereka ini rata-rata anak IPA. Begitupun dengan saya. 

Karena ingin mencari aktivitas selain belajar, saya pun masuk ke himpunan dan UKM. 

Saya banyak juga bergaul dengan teman-teman pengurus BEM dan Maperwa fakultas. 

Senior kala itu memang banyak mengajak untuk ikut kajian hingga masuk basic training Himpunan Mahasiswa Islam. 

Karena waktu itu belum secanggih sekarang, kami banyak diskusi saat waktu senggang. 

Dari diskusi itu biasanya ada rekomendasi buku bacaan untuk mahasiswa. 

Ternyata dunia aktivis menarik karena banyak membuka ruang atau kasta berbeda di negeri ini. 

Dari diskusi itu mengantar masuk ke lembaga pers mahasiswa (LPM) Profesi UNM 

Lembaga ini banyak mengulas terkait isu terkini kebijakan pemerintah terhadap masyarakat kampus dan masyarakat umum.  

Kala itu paling sering orang demo soal kenaikan BBM dan komersialisasi pendidikan. 

Sebagai aktivis Persma, maka saya harus mengkaji juga. Hingga, tulisan saya diterbitkan di tabloid kampus. 

Dari semua pengalaman, itu maka saya menganggap Profesi dan UNM juga adalah laboratorium kehidupan. 

Artinya, anda eksperimen langsung di sini. Kalau gagal ulangi lagi. 

Saking seriusnya anak-anak bereksperimen, Profesi pun bak asrama. 

Karena itu laboratorium, maka jika Anda melakukan percobaan besar bisa dipastikan hasilnya juga besar. 

Kalau percobaannya biasa-biasa aja, maka hasilnya juga tak istimewa-istimewa sekali. 

Dan itu akan menjadi modal saat menyelesaikan studi. Menjadi karakter saat masuk ke tengah masyarakat. 

Satu yang penting dan menjadi pegangan dari profesi adalah independensi. 

Tapi, berkat itu, mereka yang keluar pasti punya jiwa kompetisi kuat karena terlatih bekerja keras dan bekerja mandiri. 

Mereka tak tergantung dengan siapapun. Sehingga, jika ada yang berhasil maka bisa dipastikan itu adalah kerja keras mereka. 

Meskipun itu tak bekerja sebagai jurnalis, jadi dosen, guru, pengusaha atau hingga politisi. 

Tak ada nama besar di belakang mereka. 

Profesional 
Sejak dahulu para founding father LPM Profesi UNM menyampaikan, Profesi dibentuk untuk menjadi seorang jurnalis yang profesional. 

Artinya, ketika menjalankan tugas harus menjalankan semua etika dalam jurnalistik. 

Jika ada berita menyudutkan maka, harus ada konfirmasi dari orang yang tersudutkan. 

Kemudian, profesi harus berpegang teguh pada visi yakni Pengemban Tri Darma Perguruan Tinggi. 

Kemudian, era jurnalisme saat ini pun sudah berubah. Seorang lembaga tidak bisa hidup sendiri. 

Lembaga sebesar Profesi pun butuh lembaga lain. Artinya, zaman sekarang adalah kolaborasi. 

Sebab, tantangan ke depan itu harus dihadapi bersama-sama. 

Menjadi seorang aktivis pers mahasiswa memang berat. Sehingga, butuh kolaborasi.(*)



 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!