Dika! Habis Kesulitan Datang Kemudahan

By hasim.id - 22.03

Dika menikahi wanita pujaan hatinya, Nilma di BuluPoddo, Sinjai, Jumat (18/9) 


Akhir pekan menghadiri pernikahan junior di kampus sekaligus rekan kantor. 

Namanya Hardiansyah atau sering disapa Dika. 

Dia menikahi gadis desa bernama, Nilma. Mirip judul lagu dangdut namanya ini istrinya Dika....

Perjalanan ke Bulu Poddo, Kabupaten Sinjai cukup berdrama karena harus melewati jalanan berkelok Gowa ke Sinjai. 

Kami melewati arah Malino, lewati pegunungan di kaki gunung Bawakaraeng tembus di Sinja Barat, masuk ke Sinjai Tengah kemudian Bulu Poddo. 

Nyaris semua pengantar tak enak badan karena jalanan yang terus berkelok-kelok. 

Apalagi semua keluarga dan pengantar kurang tidur. 

Bahkan, Dika pun pusing dan tak enak badan. 

Saya pun bercanda, jangan sakit Dika karena istrimu di depan mata. Sisa ijab kabul.

Alhasil Dika pun menguatkan diri hingga sampai ke rumah. 

Dia pun langsung berbaring di rumah singgah beberapa jam sebelum akad.

Akad yang direncanakan pukul 11.00 harus mundur beberapa jam. 

Dika pun tak kuasa menahan senyum sebelum akad. Bahkan, tawanya pun mekar setelah akad. 

Apalagi, teriakan SAH! dari tim pengantar nyaring lekas Dika mengucap ijab kabul di depan penghulu. 

Sumringah dan tangis harus keluarganya bercampur baur apalagi keluarga Dika baru-baru berduka karena beberapa bulan lalu kehilangan kedua orang tuanya. 

Maka betul lah kalam Allah SWT di dalam Alquran, Surat Al-Insyirah Ayat 5-6 : "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."

Selepas pernikahan Dika di Bulu Poddo, Kabupaten Sinjai, kami melanjutkan perjalanan ke Bulukumba. 

Perjalanan dari Sinjai ke Bulukumba, Jumat (18/9/2020)

Singgah di basecamp Basarnas Bulukumba yang berada di tengah kota Bulukumba. Asyik juga ngobrol dengan para penyelamat ini. 

Tentu untuk melepas rindu, saya pun mengajak teman-teman bermalam di rumah mertua di Bonto Tiro. 

Sehabis itu, ziarah ke makam Dato' ri Tiro atau Abdul Jawad Khatib Bungsu. 

Ulama dari Minangkabau yang menyebarkan Islam di Bonto Tiro Bulukumba. 

Makamnya sederhana. Berlapis tegel keramik putih. 

Ada seorang yang stand by memimpin doa untuk ulama tasawuf ini. 
Meskipun panas terik, makam Dato'ri Tiro tetap adem. Entahlah penyebabnya. 

Lanjut ke Pantai Samboang. Kami menikmati aliran angin dari arah laut. 

Rasanya menenangkan sekali setelah perjalanan di atas mobil sejak Jumat pagi. 

Kami pun mengambil foto yang luar biasa bagus menghadap ke arah laut. 

Pemandangan laut yang sangat menakjubkan di Pantai Samboang. Bonto Tiro, Kabupaten Bulukumba. 

Perjalanan yang sangat mengasyikkan menyelusuri pantai yang berombak tenang. (*)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!