 |
| Evakuasi korban longsor di Sapaya, Kabupaten Gowa. |
BELAKANGAN ini alam mulai mengambil alih wilayah manusia. Air meluap hingga menenggelamkan rumah.
Angin kencang mengobrak abrik kediaman manusia.
Itu pertanda alam mulai mengamuk.
Baru kali ini memang air hujan sangat “marah” kepada manusia.
Aku takt ahu persis berapa kerugian material untuk manusia.
Mungkin saja karena manusia sudah terlalu lancing untuk mengambil tempat air ini. Entahlah!
***
Pemerintah pusat hingga daerah mencoba untuk mengungkap bencana alam di Pulau Sulawesi ini. Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla sampai harus turun.
Yah! Itu karena air yang meluap dari Sungai Jeneberang adalah kewenangan pemerintah pusat. Korban jiwa pun terus bertambah hingga saat ini.
Video dampak banjir di Makassar:
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC, 2001) dalam decade terakhir ini pertumbuhan CO2 (karbondioksida) meningkat dari 1.400 juta ton/tahun menjadi 2.900 juta ton/tahun, dan dalam 100 tahun terakhir suhu bumi terlihat mulai ditentukan oleh peningkatan CO2 di atmosfer.
Hal ini yang mengakibatkan perubahan iklim secara global yang ditandai dengan peningkatan suhu, perubahan pola dan distribusi hujan yang berbeda dari biasanya.
Video luapan Sungai Jeneberang:
Konsekuensinya adalah bahwa kelestarian sumber daya air juga akan terganggu.
Pada Wilayah Sungai Jeneberang, teridentifikasi perubahan iklim ditunjukkan dengan adanya kenaikan intensitas kejadian banjir di musim hujan dan meluasnya kekeringan pada musim kemarau.
Pengaruh perubahan iklim juga berpengaruh pada jadwal tanam dan penurunan produksi pertanian di Bone, Jeneponto, Gowa dan Sinjai. (*)
Pada Wilayah Sungai Jeneberang, teridentifikasi perubahan iklim ditunjukkan dengan adanya kenaikan intensitas kejadian banjir di musim hujan dan meluasnya kekeringan pada musim kemarau.
Pengaruh perubahan iklim juga berpengaruh pada jadwal tanam dan penurunan produksi pertanian di Bone, Jeneponto, Gowa dan Sinjai. (*)
Baca Juga:
SUBSCRIBE MY CHANNEL YOUTUBE:
FOLLOW MY INSTAGRAM:
0 komentar