Pernikahan 2 Sahabat Jeneponto

By hasim.id - 18.42

Pernikahan Suardi dan istrinya di Desa Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Jumat (19/4/2019). 


Pekan lalu menjadi momentum terbaik untuk dua sahabatku.
Mereka sama-sama melepas lajang.

Pertama, sahabat saya waktu kuliah, Suardi. Aku sampai naik motor sport bersama sahabat kuliah, Alim Bahir Amir menuju Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, kediaman Ardi.

Kami pun mengantar Ardi menikah di Desa Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea. Kami berjumpa dengan Akbar dan Arwan, teman waktu kuliah di jurusan Biologi UNM. 



Ardi adalah teman pertamaku di Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar (UNM).

Dalam perjalanan kami membahas kebersamaan ketika aktif kuliah 2008-2013 di UNM. Ardi dan Bahir adalah teman yang ngobrol pertama kali kepadaku saat penerimaan mahasiswa baru. 


"Kita angkatan tahun berapa?" kata Ardi periode akhir Juli 2008. 

Aku pun dengan sigap menjawab," saya angakatan 2008 selesai!" 

Ardi pun melanjutkan percakapan. "Saya angkatan 2007, jurusan IPS," katanya. 

Bahir pun celetuk di belakangku." Aku angkatan 2006," katanya memotong pembicaraan kami. 

Aku pun kaget! kenapa mereka semua senior baru masuk kuliah. hahaha...

Ternyata Ardi dan Bahir ikut SNMPTN untuk kali kedua dan ketiga baru bisa lolos.

Sehabis perbincangan itu, kami pun ditempatkan di kelas sama, Kelas 2008 B. 

Selama kuliah, Ardi, sapaan akrabnya, memang sangat supel dan lucu. Ia selalu tersenyum meskipun mendapatkan nilai tak memuaskan. "Untuk apa kita pikir, nilai itu bisa diperbaiki," ujarnya.

Bahkan, saking dekatnya, aku sering nongkrong di rumah pamannya di Kota Sungguminasa.

Rumah ini masuk gang sempit plus ada kuburan tua di samping rumah. Tapi, kami tak pernah khawatir, para mayat ini akan hidup kembali. 

Meskipun, kami sering dulu begadang membuat laporan praktikum.

Saat kuliah, Ardi pernah kecelakaan hebat. Kakinya harus dioperasi plus ditanam besi karena kecelakaan motor saat masih awal jadi mahasiswa baru.

Tapi, saat itu, aku melihat Ardi begitu tegar dan masih saja bisa tersenyum. "Ini mungkin cobaan untukku," kata Ardi kala itu.

Saat menikah, memang lelaki asal Jeneponto ini sangat bahagia. Itu terlihat dari berbagai momentum pertemuan kami.

Semoga bisa sakinah mawadah dan warahmah bro!


***

Wefie bareng pengantin baru, Herman Susanto dan istrinya, di Gedung H Bate, Jl Tumanurung, Kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Minggu (21/4/2019). 

Akhir pekan lalu juga menjadi momentum pernikahan sahabatku ketika SMP hingga SMA.

Namanya, Herman Susanto. Aku sering memanggil lelaki asal Jeneponto ini dengan sapaan Anto.

Itu memang adalah panggilan ketika masih kecil. Kebetulan, aku dan Anto tetangga di Kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa.

Jarak rumahku dengan kediamannya hanya sepelemparan batu. Ketika SMP, kami sama-sama sekolah di SMP 1 Barombong. Lokasi sekolah ini berada di Kecamatan Barombong, 7,2 kilometer arah selatan Kota Sungguminasa.

Aku memilih sekolah di tempat ini juga atas arahan orang tua Anto. Kebetulan orang tuaku sangat dekat dengan ayah dan ibu Anto.

Setiap hari, kami naik mobil angkot. Kami tak boleh telat karena angkot menuju sekolah kami sangat sedikit.

Kami sering bersama para pedagang dari berbagai desa. Pas pulang, kami juga harus bersabar karena angkot menuju Kota Sungguminasa, Gowa tak sering.

Seringkali, kami sampai di rumah pas azan ashar.  Setelah sekolah selama tiga tahun, kami sama-sama lulus.

Selanjutnya, kami sekolah di SMA 1 Bontomarannu. Kami kembali sekolah di luar kecamatan, alasannya karena SMA di Kota Sungguminasa masuk sore.

Banyak teman kami sekolah di SMA 1 Sungguminasa, tapi kami memilih SMA 1 Bontomarannu. "Kita cari teman baru lagi deh," itu celetuk Anto saat itu. 

Kala sekolah, kami tak meluluh naik angkot. Ada kalanya, kami naik motor kakak Anto, Risno.

Kami memang mendapatkan banyak teman di dua sekolah ini. Saat kuliah, aku dan Anto tak sama lagi.

Aku lulus dalam tes seleksi nasional perguruan tinggi negeri (SNMPTN) di UNM.

Anto kuliah di universitas lain.

Hingga, terdengar kabar, Anto menikah dengan seorang gadis asal Jeneponto juga. Informasi ini berasal dari ibu Anto kepadaku.

Sehingga, saya pun mendatangi pernikahan Anto meski menjadi tamu terakhir. Hehehe...

Jadi, selama yah! (*)


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!