Panganan lebaran memang sudah tersedia sepekan sebelum hari kemenangan.
Beberapa kue kering tertata di ruang tamu. Sirup marjan dan ABC juga sudah dingin di dalam kulkas.
Semua panganan khas ini lebaran dalam kalangan umat Islam. Umat dimana Aku lahir pada tahun 1980-an.
Umat Islam di keluargaku sangat kental akan kuliner khas opor ayam dan buras.
Lebaran 1440 hijriah juga Aku patut bersyukur karena bisa merayakan kemenangan bareng satu putri cantik, Icha untuk kedua kalinya.
Aku lebaran juga bareng Arka, anak lelakiku. Kami sama-sama melaksanakan Salat Idul Fitri di masjid terbesar di Gowa, Masjid Agung Syech Yusuf.
Selain itu, kami pun bisa merasakan lebaran di “istana” baru.
Lebaran bareng keluarga kecil menjadi lebarang ternikmat tahun ini.
Jadi, nikmat apa lagi yang Aku harus dustai Hasim!(*)
0 komentar
Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!