Youjo Senki, Cerita Dendam Dalam Perang Terbuka

By hasim.id - 20.08

Batalyon Penyihir Mayor Tanya Degurechaff


Akhir puasa 1441 hijriah, sehabis sahur aku mendapatkan sebuah film anime bagus.

Judulnya Youjo Senki. Sebuah film dengan latar belakang perang.

Pemeran utamanya adalah seorang tentara perempuan bernama Mayor (Inf) Tanya Degurechaff.

Tanya sangat disiplin, kompeten dan profesional sebagai tentara.

Bahkan, pertama kali mengembang misi sebagai tentara langsung mendapatkan bintang kehormatan karena berhasil menghalau 1 kompi musuh sendiri.

Ia adalah tentara divisi sihir. Jadi, tentu mempunyai kekuatan perang lebih ketimbang tentara biasa.

Meski begitu, visi dan strateginya sebagai tentara sudah sekelas perwira tinggi.

Bahkan, perwira tinggi meminta masukannya untuk menyelesaikan misi utama, mengalahkan Republik.

Pemikiran itu ada ketika dia masih berstatus sebagai letnan satu.

Mengalahkan musuh bukan dengan meluluhlantakkannya tapi membuat musuh tak mau berperang lagi.

Dalam sesi perang, Tanya Degurechaff menghabisi masyarakat sebuah kota yang jatuh dalam kepemimpinan pemberontak.

Satu hal perintah Tanya Degurechaff adalah habisi semua masyarakat seisi kota meskipun ada anak-anak dan perempuan.

Karena ketika mereka selamat akan menjadi dendam kesumat yang akan menganggu keamanan negaranya, Kekaisaran.

Tentara yang dipimpinnya melakukan itu meski kaget dan enggan melakukannya terlebih dahulu.

Sebuah keputusan yang tak akan mungkin diambil tentara bahkan perwira di masa sekarang.

Kata-kata yang selalu terngiang dari Tanya adalah," lakukan ini Perintah."

Ketika pasukannya tak mengikuti perintah, maka dia tak segang-segang untuk mengeluarkannya dari pasukan.

Ada suatu waktu, dia meminta dua personelnya diminta mundur tapi tetap menyerang.

Akhir Tanya yang masih berstatus Komandan Kompi mengeluarkan kedua personel itu.

Mereka dimutasi ke bagian garda paling belakang pasukan Kekaisaran.

Beberapa waktu ke depan, mereka tentu tak punya pekerjaan dan hanya menjaga pos perbatasan masuk ke dalam kota.

Akhirnya, mereka jadi target empuk musuh.

"Mereka yang tak bergerak selama perang akan menjadi target mudah dari musuh," kata Mayor Tanya.

Singkat cerita, Tanya dengan strategi matang, pasukan pantang mundur berhasil membuat musuh enggan berperang.

Alhasil, tentara Republik menyerah dan mereka mundur.

Terakhir, Tanya meminta kepada pimpinan komando, Komando Strategi yang berpangkat Brigadir Jenderal untuk menghabisi sisa-sisa prajurit dan pimpinan ini.

Tapi, para jenderal enggan memberikan komando kepada Mayor Inf Tanya Degurechaff meski sudah sangat bersikeras.

Dia menemui seorang perwira berpangkat Letnan Infanteri. Selama ini letnan itu yang menyampaikan tugas kepada Batalyon tanya selama ini.

Namun, tak bisa juga berbuat apa-apa karena pimpinan komando Komando Strategi menganggap musuh sudah kalah dan mundur.

Tanya tetap bersikeras. Dia menganggap musuh yang mundur suatu saat akan kembali berperang. Apalagi, pemimpin utamanya tak dikalahkan.

Karena seseorang akan tetap punya semangat dan dendam setelah dikalahkan.

Akhirnya, peperangan tetap berlangsung antara Kekaisaran dan sisa-sisa pasukan Republik.

Andaikan Mayor (Inf) Tanya menghabisi mereka, maka mungkin akan ada perlawanan berarti karena pemimpin tertinggi dikalahkan.

Itu pemikiran Sang Mayor Tanya. (*)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!