11 Mei 303: Bizantium

By Hamidah Foundation - 13.19


 
Peta Bizantium

Byzas dari Megara mendirikan Bizantium  dengan menggunakan namanya sendiri pada 11 Mei 303 M. Kota Bizantium adalah sebuah kota niaga yang strategis dan satu-satunya pintu masuk ke Laut Hitam. Kalau disandingkan dengan Indonesia, Bizantium adalah Selat Malaka. Bangsa-bangsa yang berada di Benua Eropa berperang untuk memperebutkan area tersebut.



Hingga membuat kota ini seringkali luluh lantah. Raja kala itu, Pescennius Niger, harus berkoalisi dengan Septimius Severus, untuk membangun kota ini setelah diporak-porandakan oleh pasukan Romawi pada tahun 196. Bizantium  kemudian dibangun kembali oleh kaisar Septimius Severus. Ia segera memulihkan kemakmurannya.



Dua puluh tujuh tahun kemudian, 330 Masehi. Bizantium  menarik perhatian Kaisar Romawi Konstantinus I. Ia membangun ulang kota itu menjadi Nova Roma (Roma Baru). Setelah Konstantinus I mangkat, kota ini disebut Konstantinopel ('kota Konstantinus'). Kota ini selanjutnya menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur, yang kelak disebut kekaisaran Bizantium  oleh para sejarawan.



Justinianus I
Pada masa pemerintahan Justinianus I (berkuasa 527–565), Bizantium menaklukan kembali banyak wilayah di pesisir Mediterania barat, termasuk Afrika utara, Italia, dan Roma, yang kemudian dikuasai oleh Bizantium selama dua abad. Pada pertengahan abad ke-6, Wabah Justinianus menewaskan sepertiga penduduk kekaisaran, menciptakan permasalahan militer dan keuangan yang besar. Wabah ini disebebkan genom black death. Penyakit ini menyebabkan kematian misterius dengan sekucur tubuh korban menjadi hitam. Cakupan wabahnya menyerang hampir seluruh dunia, terutama Asia Selatan dan Tengah, Afrika Utara dan Arabia, dan Eropa (di utara sejauh Denmark dan di barat sejauh Irlandia.



Kehancuran Bizantium

Masa pemerintahan Kaisar Mauricius (berkuasa 582–602), perbatasan timur kekaisaran meluas dan perbatasan utaranya distabilkan. Akan tetapi, terbunuhnya Mauricius pada tahun 602 menyebabkan perang selama dua dekade dengan Persia Sassania. Meskipun Bizantium  memperoleh kemenangan besar di bawah Kaisar Heraclius, namun menghabiskan sumber daya dan tenaga manusia Bizantium yang berakibat pada kekalahan-kekalahan besar dan hilangnya banyak wilayah dalam Perang Bizantium -Arab pada abad ke-7. Rasulullah Muhammad SAW menjadi promotor penaklukan Kota Konstatinopel. Seorang khalifah umat Islam. Agama baru saat itu. Pasukan Islam kala itu menjadi momok besar bagi kerajaan lainnya. Perang inilah yang melatarbelakangi perang agama hingga saat ini antara Islam dan Kristen.



Rasulullah SAW menyampaikan sabdanya, dari Abu Qubail, ia berkata: “Kami pernah berada di sisi Abdullah bin Amr bin al-Ash, ia ditanya: “Yang manakah diantara dua kota yang akan ditaklukan lebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” , kemudian Abdullah meminta peti kitabnya yang masih tertutup. Abu Qubail berkata: “Kemudian ia mengeluarkan sebuah kitab dari padanya. Lalu Abdullah berkata: ‘Ketika kami sedang menulis di sekeliling Rasulullah SAW tiba-tiba beliau ditanya: ‘Yang manakah di antara dua kota yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” Kemudian Rasulullah menjawab: “Kota Heraklius akan ditaklukkan terlebih dahulu, yakni Konstantinopel.”



sultan muhammad al fatih
Delapan abad kemudian, 29 Mei 1453 M. Bulan yang sama ketika lahir Kota Bizantium, Konstatinopel takluk di tangan Islam. Adalah Sultan Muhammad Al-Fatih yang menjadi pemimpin penaklukan Konstatinopel dibawah Raja Constantine XI.  Suatu malam armada Turki Utsmani menyusur selat Bosporus menuju Konstantinopel. Sebanyak 70 buah kapal terpaksa diseret ke darat sejauh 5 km untuk kemudian dilayarkan lagi di laut. Hal ini dilakukan karena Romawi telah memasang rantai-rantai besar yang menghalangi perjalanan laut. Pada malam itu meriam-meriam Turki menyalak dengan dahsyatnya. Penggunaan meriam pertama di dunia. Seiring kegoncangan dalam benteng, masuklah tentara Islam menyerbu. Pertempuran pecah di laut dan benteng. Pagi subuh, 29 Mei 1453 M jatuhlah Konstantinopel ke tangan kaum muslimin. Terbukti sudah janji Muhammad SAW setelah melalui perjalanan panjang perjuangan kaum muslimin untuk menaklukan Konstantinopel seperti yang diprediksikan 8 abad lalu.



Saat ini Bizantium atau Konstatinopel telah menjadi negara Turki. Salah satu negara Islam berbentuk Republik terbesar di dunia. Saat Kesultanan Utsmaniyah runtuh dan diteruskan oleh Republik Turki pada 1923, Islam menjadi mundur karena perubahan Turki dari kesultanan menjadi negara sekuler. Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk melarang emblem-emblem Islam dan memberi keleluasaan pada agama non-Islam. Kalender Hijriah diganti Masehi. Penggunaan kata Tanri ketimbang Allah. Kemudian Hagia Sophia (dulu gereja saat pemerintahan Kontatinopel dan masjid saat pemetintahan Era Utsmaniyah) yang diubah lagi menjadi museum, pelarangan pengajaran agama Islam, dan pembatasan jumlah masjid. (*)



Referensi


Nationalgeografhic.co.id

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar