Byzas dari Megara
mendirikan Bizantium dengan menggunakan
namanya sendiri pada 11 Mei 303 M. Kota Bizantium adalah sebuah kota niaga yang
strategis dan satu-satunya pintu masuk
ke Laut Hitam. Kalau disandingkan dengan Indonesia, Bizantium adalah Selat
Malaka. Bangsa-bangsa yang berada di Benua Eropa berperang untuk
memperebutkan area tersebut.
Hingga membuat kota ini
seringkali luluh lantah. Raja kala itu, Pescennius Niger, harus berkoalisi
dengan Septimius Severus, untuk membangun kota ini setelah diporak-porandakan
oleh pasukan Romawi pada tahun 196. Bizantium kemudian dibangun kembali oleh kaisar Septimius
Severus. Ia segera memulihkan kemakmurannya.
Dua puluh tujuh tahun
kemudian, 330 Masehi. Bizantium menarik
perhatian Kaisar Romawi Konstantinus I. Ia membangun ulang kota itu menjadi
Nova Roma (Roma Baru). Setelah Konstantinus I mangkat, kota ini disebut
Konstantinopel ('kota Konstantinus'). Kota ini selanjutnya menjadi ibukota
Kekaisaran Romawi Timur, yang kelak disebut kekaisaran Bizantium oleh para sejarawan.
Justinianus I |
Pada masa pemerintahan
Justinianus I (berkuasa 527–565), Bizantium menaklukan kembali banyak wilayah
di pesisir Mediterania barat, termasuk Afrika utara, Italia, dan Roma, yang
kemudian dikuasai oleh Bizantium selama dua abad. Pada pertengahan abad ke-6,
Wabah Justinianus menewaskan sepertiga penduduk kekaisaran, menciptakan
permasalahan militer dan keuangan yang besar. Wabah ini disebebkan genom black death. Penyakit ini
menyebabkan kematian misterius dengan sekucur tubuh korban menjadi hitam. Cakupan
wabahnya menyerang hampir seluruh dunia, terutama Asia Selatan dan Tengah,
Afrika Utara dan Arabia, dan Eropa (di utara sejauh Denmark dan di barat sejauh
Irlandia.
Kehancuran Bizantium
Masa pemerintahan
Kaisar Mauricius (berkuasa 582–602), perbatasan timur kekaisaran meluas dan
perbatasan utaranya distabilkan. Akan tetapi, terbunuhnya Mauricius pada tahun
602 menyebabkan perang selama dua dekade dengan Persia Sassania. Meskipun Bizantium
memperoleh kemenangan besar di bawah
Kaisar Heraclius, namun menghabiskan sumber daya dan tenaga manusia Bizantium yang berakibat pada kekalahan-kekalahan besar dan hilangnya banyak wilayah dalam
Perang Bizantium -Arab pada abad ke-7. Rasulullah Muhammad SAW menjadi promotor
penaklukan Kota Konstatinopel. Seorang khalifah umat Islam. Agama baru saat itu. Pasukan Islam kala itu menjadi momok besar bagi
kerajaan lainnya. Perang inilah yang melatarbelakangi perang agama
hingga saat ini antara Islam dan Kristen.
Rasulullah SAW
menyampaikan sabdanya, dari Abu Qubail, ia berkata: “Kami pernah berada di sisi
Abdullah bin Amr bin al-Ash, ia ditanya: “Yang manakah diantara dua kota yang
akan ditaklukan lebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” , kemudian Abdullah
meminta peti kitabnya yang masih tertutup. Abu Qubail berkata: “Kemudian ia
mengeluarkan sebuah kitab dari padanya. Lalu Abdullah berkata: ‘Ketika kami
sedang menulis di sekeliling Rasulullah SAW tiba-tiba beliau ditanya: ‘Yang
manakah di antara dua kota yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel
atau Roma?” Kemudian Rasulullah menjawab: “Kota Heraklius akan ditaklukkan
terlebih dahulu, yakni Konstantinopel.”
sultan muhammad al fatih |
Delapan abad kemudian, 29
Mei 1453 M. Bulan yang sama ketika lahir Kota Bizantium, Konstatinopel takluk
di tangan Islam. Adalah Sultan Muhammad Al-Fatih yang menjadi pemimpin
penaklukan Konstatinopel dibawah Raja Constantine XI. Suatu malam armada Turki Utsmani menyusur
selat Bosporus menuju Konstantinopel. Sebanyak 70 buah kapal terpaksa diseret
ke darat sejauh 5 km untuk kemudian dilayarkan lagi di laut. Hal ini dilakukan
karena Romawi telah memasang rantai-rantai besar yang menghalangi perjalanan
laut. Pada malam itu meriam-meriam Turki menyalak dengan dahsyatnya. Penggunaan
meriam pertama di dunia. Seiring kegoncangan dalam benteng, masuklah tentara
Islam menyerbu. Pertempuran pecah di laut dan benteng. Pagi subuh, 29 Mei 1453
M jatuhlah Konstantinopel ke tangan kaum muslimin. Terbukti sudah janji Muhammad
SAW setelah melalui perjalanan panjang perjuangan kaum muslimin untuk menaklukan
Konstantinopel seperti yang diprediksikan 8 abad lalu.
Saat ini Bizantium atau
Konstatinopel telah menjadi negara Turki. Salah satu negara Islam berbentuk Republik
terbesar di dunia. Saat Kesultanan Utsmaniyah runtuh dan diteruskan oleh
Republik Turki pada 1923, Islam menjadi mundur karena perubahan Turki
dari kesultanan menjadi negara sekuler. Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk
melarang emblem-emblem Islam dan memberi keleluasaan pada agama non-Islam. Kalender
Hijriah diganti Masehi. Penggunaan kata Tanri ketimbang Allah. Kemudian Hagia
Sophia (dulu gereja saat pemerintahan Kontatinopel dan masjid saat pemetintahan
Era Utsmaniyah) yang diubah lagi menjadi museum, pelarangan pengajaran agama
Islam, dan pembatasan jumlah masjid. (*)
Referensi
Nationalgeografhic.co.id
0 komentar