Richard Phillips Feynman

By Hamidah Foundation - 23.50



“Pemerintah tidak punya hak untuk menentukan kebenaran dalam ilmu pengetahuan, dan tidak berhak menentukan topik-topik apa yang dipelajari dalam ilmu pengetahuan. Pemerintah juga tidak berhak menentukan nilai artitis dari hasil seni ataupun membatasi bentuk-bentuk seni dan karya sastra. Pemerintah tidak juga berhak menentukan validnya suatu doktrin, baik di bidang ekonomi, filsafat, sejarah, maupun agama. Tugas pemerintah adalah memberi fasilitas dan kebebasan kepada penduduk negara, dan membiarkan penduduk negara menyumbangkan ide-idenya dalam bidang-bidang tersebut diatas.” Richard Phillips Feynman.
Richard P. Feynman

Kata-kata Feyman ini menjadi kritik sosial pada pemerintah yang mengekang perkembangan ilmu pengetahuan.  Siapa Richard P. Feynman? Ia adalah fisikiawan. Pembuat bom atom pertama Amerika Serikat semasa perang dingin. Bom atom buatannya diledakkan di Kota Hiroshima dan Nagasaki bulan ini tahun 1945.

Lelaki kelahiran New York, 11 Mei 1918 ini bisa memberikan membongkar kerumitan fisika dan menaburkan penjelasannya menjadi sederhana dan indah. Mungkin Feynman menganggap fisika adalah permainan jadi semua masalah yang berkaitan dengan ilmu satu sangat mudah baginya. Ia menulis di bukunya, “Aku melakukan apa saja yang kusukai; apa yang kukerjakan tak mesti penting untuk perkembangan fisika nuklir, tapi asal menarik dan menyenangkan untuk mainanku”.

Jika Newton peletak dasar fisika, Enstein adalah pendiri tiang-tiangnya maka Feynman adalah pembuat atap dan implementasi fisika pada aktivitas keseharian. Seorang finishing touch yang handal. Ilmuwan yang berhasil menyandingkan pengembangan kedua belah sisi otak (kiri dan kanan) yang cukup sempurna.

Sejak kecil ayahnya, seorang penjual pakaian seragam militer. Ia mendidik Feynman dengan beraneka ragam ilmu pengetahuan alam. Hal ini ternyata memicu ‘bom waktu’ dalam diri Feynman muda yang kemudian berperan besar dalam kariernya kelak. Saat berusia 12 tahun, lelaki muda ini memiliki laboratorium yang dibuatnya sendiri. Dia membuat percobaan listrik, membuat radio sederhana, sampai menjadi teknisi radio panggilan amatir dalam laboratoriumnya. Tak hanya itu, dia juga bermain-main dengan percobaan kimia sederhana. Bahan-bahannya diambil dari dedaunan dan bumbu masak ibunya.

Ia selalu percaya, sebagus-bagusnya suatu teori bila tidak diakui oleh experimen maka teori itu salah. Hingga teori Elektrodinamik Kuantum tentang interaksi cahaya dan materi (light-matter interaction). Teori ini adalah teori kuantum tersukses sejauh ini, yang kecocokannya dengan hasil eksperiman ibarat mengukur jarak Surabaya - Bandung dengan ketelitian helaian rambut.

Teori Elektrodinamik Kuantum dirintis pakar kuantum Paul Dirac, Werner Heisenberg, Wolf Pauli, dan Enrico Fermi pada tahun 1920-an. Feynman berhasil menyelesaikan teori ini.

Bom Atom
Peledakan bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki sangat membuat kecewa ilmuwan saat itu. Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom. Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk.

Tragis. Mencekam. Kiamat

Kata-kata inilah mungkin yang dapat menggambarkan kejadian 68 tahun lalu.

Feynman termasuk orang yang masuk dalam Project Manhattan. Di Princeton ia mengembangkan teori tentang bagaimana cara memisahkan Uranium 235 dari 238 Uranium. Langkah untuk membuat Bom Atom Hiroshima.

Namun alasan proyek ini berasal dari ketakutan sebuah bangsa. Feynman mengatakan, “Germany had Hitler and the possibility of developing an atomic bomb was obvious, and the possibility that they would develop it before we did was very frightened.”

Bangsa yang berada dalam labirin perang. Mereka mempertahankan masing-masing harga diri, martabat dan berlangsungan hidup. Ketakutan yang berbicara, rasa sesama manusia tak ada. Peri kemanusian tak ada. Kondisi seperti hari akhir. Masing-masing memikirkan keselamatan masing-masing. This the war.

Pasti menghasilkan air mata, penderitaan, dan rasa benci antar manusia.
Namun belakangan hari Feynman mengkritik pemerintah Amerika Serikat yang menggunakan bom atom untuk memusnahkan manusia. Ia mengungkapkan kata-kata yang masih kita kenang saat ini. Kata-kata ini menjadi pembuka artikel ini.  

Perang memang selalu menghasilkan sebuah keputusan yang pasti merugikan. Menggunakan senjata. Menghabiskan semua dana digunakan untuk saling memusnahkan. Karena satu alasan, bertahan hidup. (*)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar