“Pemerintah tidak punya hak untuk menentukan kebenaran dalam ilmu pengetahuan, dan tidak berhak menentukan topik-topik apa yang dipelajari dalam ilmu pengetahuan. Pemerintah juga tidak berhak menentukan nilai artitis dari hasil seni ataupun membatasi bentuk-bentuk seni dan karya sastra. Pemerintah tidak juga berhak menentukan validnya suatu doktrin, baik di bidang ekonomi, filsafat, sejarah, maupun agama. Tugas pemerintah adalah memberi fasilitas dan kebebasan kepada penduduk negara, dan membiarkan penduduk negara menyumbangkan ide-idenya dalam bidang-bidang tersebut diatas.” Richard Phillips Feynman.
Richard P. Feynman |
Kata-kata Feyman ini menjadi kritik sosial pada pemerintah
yang mengekang perkembangan ilmu pengetahuan. Siapa Richard P. Feynman? Ia adalah
fisikiawan. Pembuat bom atom pertama Amerika Serikat semasa perang dingin. Bom
atom buatannya diledakkan di Kota Hiroshima dan Nagasaki bulan ini tahun 1945.
Lelaki kelahiran New York, 11 Mei 1918 ini bisa memberikan membongkar kerumitan fisika dan
menaburkan penjelasannya menjadi sederhana dan indah. Mungkin Feynman menganggap
fisika adalah permainan jadi semua masalah yang berkaitan dengan ilmu satu
sangat mudah baginya. Ia menulis di bukunya, “Aku melakukan apa saja yang
kusukai; apa yang kukerjakan tak mesti penting untuk perkembangan fisika
nuklir, tapi asal menarik dan menyenangkan untuk mainanku”.
Jika Newton peletak dasar fisika, Enstein adalah pendiri
tiang-tiangnya maka Feynman adalah pembuat atap dan implementasi fisika pada
aktivitas keseharian. Seorang finishing touch
yang handal. Ilmuwan yang berhasil menyandingkan pengembangan kedua belah
sisi otak (kiri dan kanan) yang cukup sempurna.
Sejak kecil ayahnya, seorang penjual pakaian seragam
militer. Ia mendidik Feynman dengan beraneka ragam ilmu pengetahuan alam. Hal ini
ternyata memicu ‘bom waktu’ dalam diri Feynman muda yang kemudian berperan
besar dalam kariernya kelak. Saat berusia 12 tahun, lelaki muda ini memiliki
laboratorium yang dibuatnya sendiri. Dia membuat percobaan listrik, membuat
radio sederhana, sampai menjadi teknisi radio panggilan amatir dalam
laboratoriumnya. Tak hanya itu, dia juga bermain-main dengan percobaan kimia
sederhana. Bahan-bahannya diambil dari dedaunan dan bumbu masak ibunya.
Ia selalu percaya, sebagus-bagusnya suatu teori bila
tidak diakui oleh experimen maka teori itu salah. Hingga teori Elektrodinamik
Kuantum tentang interaksi cahaya dan materi (light-matter interaction). Teori ini adalah teori kuantum tersukses
sejauh ini, yang kecocokannya dengan hasil eksperiman ibarat mengukur jarak
Surabaya - Bandung dengan ketelitian helaian rambut.
Teori Elektrodinamik Kuantum dirintis pakar kuantum
Paul Dirac, Werner Heisenberg, Wolf Pauli, dan Enrico Fermi pada tahun 1920-an.
Feynman berhasil menyelesaikan teori ini.
Bom
Atom
Peledakan bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki sangat
membuat kecewa ilmuwan saat itu. Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang
di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan
telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang
dikeluarkan oleh bom. Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk.
Tragis. Mencekam. Kiamat
Kata-kata inilah mungkin yang dapat menggambarkan kejadian
68 tahun lalu.
Feynman termasuk orang yang masuk dalam Project
Manhattan. Di Princeton ia mengembangkan teori tentang bagaimana cara memisahkan
Uranium 235 dari 238 Uranium. Langkah untuk membuat Bom Atom Hiroshima.
Namun alasan proyek ini berasal dari ketakutan sebuah
bangsa. Feynman mengatakan, “Germany had
Hitler and the possibility of developing an atomic bomb was obvious, and the
possibility that they would develop it before we did was very frightened.”
Bangsa yang berada dalam labirin perang. Mereka mempertahankan
masing-masing harga diri, martabat dan berlangsungan hidup. Ketakutan yang
berbicara, rasa sesama manusia tak ada. Peri kemanusian tak ada. Kondisi
seperti hari akhir. Masing-masing memikirkan keselamatan masing-masing. This the war.
Pasti menghasilkan air mata, penderitaan, dan rasa
benci antar manusia.
Namun belakangan hari Feynman mengkritik pemerintah Amerika
Serikat yang menggunakan bom atom untuk memusnahkan manusia. Ia mengungkapkan kata-kata
yang masih kita kenang saat ini. Kata-kata ini menjadi pembuka artikel ini.
Perang memang selalu menghasilkan sebuah keputusan
yang pasti merugikan. Menggunakan senjata. Menghabiskan semua dana digunakan untuk
saling memusnahkan. Karena satu alasan, bertahan hidup. (*)
0 komentar