Aduh...adalah kata yang aku ucapkan setelah mengecap
dunia sesungguhnya. Karena hal-hal yang aku kerjakan sekarang sangat melenceng
jauh dari cita-cita. Yakni menjadi seorang peneliti, pengajar dan penulis. Suatu
kegiatan yang sangat ingin aku gapai dalam hidup.
Sekarang aku lebih banyak bermain di wilayah bisnis.
Meski profesi satu ini berpotensi mendapatkan income yang banyak namun selalu saja membuat batin tak tenang.
Hanya lembaga seperti National Geografhic (http://nationalgeographic.co.id/ )dan
WWF (http://www.wwf.or.id ) yang sangat
mendukung cita-citaku . National Geografhic bergerak di bidang pengetahuan akan
geografi. Yayasan National Geographic didirikan di Amerika Serikat pada tanggal
27 Januari 1888 oleh 33 orang yang tertarik meningkatkan pengetahuan geografi
mereka. Gardiner Greene Hubbard menjadi presiden pertama dan kemudian
digantikan oleh menantunya, Alexander Graham Bell. Yayasan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan umum tentang geografi dunia dan pada akhirnya
mensponsori penerbitan majalah bulanan National Geographic.
Sosok Indiana Jones yang mempunyai peran sebagai peneliti, penulis dan pengajar |
Kemudian WWF adalah lembaga yang bergerak untuk
menghentikan dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi serta membangun
masa depan, dimana manusia hidup selaras dengan alam.
Meski banyak lembaga yang serupa banyak namun lembaga
di atas inilah yang konsisten menelaah tentang kejadian dan hubungan organisme
dan non organisme yang ada di alam.
Aku masih ingat lima tahun lalu, 2008. Seorang guru
Biologi menceritakan tentang sebuah lembaga yang terdapat di dalamnya orang-orang
menasbihkan diri untuk lingkungan. Pada tahun yang sama masih banyak channel di
TV nasional menayangkan tentang alam. Channel yang paling terkenal adalah
Discovery Channel dan National Geografhic. Aku sangat bersemangat dan akan memilih
jurusan yang mempelajari tentang makhluk hidup dan alam jika kuliah nanti. Maka
pilihan itu jatuh pada Jurusan Biologi. Departemen yang mengajarkanku tentang
mencintai alam dan kekuasaan Tuhan tentunya.
Aku juga masuk ke lembaga pers untuk mengasa
kemampuan menulis meski aku lebih suka memainkan musik. Namun musik aku jadikan
sebagai hobby. Sedangkan menulis sebagai satu dari tiga bagian dalam mengejar
cita-citaku yakni menjadi seorang penulis. Langkah menjadi penulis ini aku
dalami selama tiga tahun di LPMM Profesi. Sebuah lembaga jurnalistik yang
sangat memegang teguh idealisme dalam menulis. Tuah berkecimpung selama ini di Profesi membuat aku dipanggil oleh salah
satu dosen senior di jurusan untuk membuat buku. Tentunya buku pelajaran untuk
anak-anak sekolahan. Penelitianku juga
telah aku perdalam dengan selalu hadir pada kegiatan praktikum di jurusan. Meski
kegiatan praktikumku lebih banyak kuhabiskan bersama junior karena tertinggal
dua semster dari teman seangkatan. Dan terakhir kemampuan mengajarku selalu aku
asa dengan membaca buku dan berdiskusi dengan dosen yang mumpuni di kampus.
Kembali kepada alasan mengapa aku sangat melenceng
dari cita-cita hidup yakni karena desakan ekonomi dan lingkungan. Yah...lingkungan
tempatku tinggal memang mengarahkan pada kehidupan kapitalisme. Kehidupan yang bertujuan
meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Biasanya menghalalkan berbagai macam
cara. Menuntun manusia pada kehidupan bermegah-megah. Kota besar seperti Makassar
memang sangat akrab dengan kehidupan ini. Kapitalisme.
Menghalalkan segala cara di sini memang banyak
macamnya. Bukan cuman berbicara pada tataran halal atau haram. Tapi apakah
kehidupan kita juga memperhatikan keseimbangan alam. Sebuah pertanyaan yang
terkesan sangat tak sesuai dengan jaman jika dilontarkan di depan warga kota
metropolitan seperti Makassar.
Kenyataan ini memang sangat susah untuk ditepis. Karena
sudah menjadi sebuah sistem yang tak disadari dan berlangsung di tengah-tengah
masyarakat madani.
Semoga kita tak semakin larut dalam kehidupan ini. Hingga
melupakan nilai dan keseimbangan alam. Sembari itu aku gunakan waktu sekarang
untuk berkumpul dengan orang-orang yang mengarahkanku pada visi hidup. Membaca
referensi yang memotivasi cita-cita. (*)
0 komentar