Kantor berita Reuters mengeluarkan studi terkait
sistem transportasi paling berbahaya di dunia bagi perempuan.
Dari daftar ini, Jakarta masuk dalam posisi ke lima untuk
sistem transportasi berbahaya untuk perempuan.
Sementara itu, New York masuk kategori transportasi aman untuk
perempuan.
Thomson Reuters Foundation, bekerja sama dengan perusahaan polling
YouGov, meminta lebih dari 6.550 wanita di 15 dari 20 kota-kota
terbesar di dunia.
Pertanyaan
paling krusial yakni, seberapa aman mereka rasakan ketika bepergian dengan
transportasi umum. Pertanyaan yang ditujukan lima poin:
*Bagaimana wanita aman merasa bepergian sendirian di malam
hari
*Risiko yang secara verbal atau fisik dilecehkan
*Kemungkinan bahwa penumpang lain akan datang membantu
mereka
*Kepercayaan bahwa pihak berwenang akan menyelidiki laporan
dari pelecehan atau kekerasan
*Ketersediaan transportasi umum yang aman.
Bogota dan dua ibukota Amerika Latin lainnya - Mexico City
dan Lima, Peru – sebanyak 60 persen responden melaporkan pelecehan fisik saat
bepergian.
Mexico City bernasib terburuk, dengan 64% dari 380 wanita
mempertanyakan mereka telah mendapatkan perlakuan diraba-raba atau dilecehkan
di angkutan umum.
Sebaliknya di London, kota keempat yang paling aman dalam
jajak pendapat.
Sementara itu, Ibu Kota Indonesia, Jakarta berada di posisi
kelima dengan moda transportasi terburuk.
PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) telah memfungsikan setiap gerbong pertama dan terakhir pada rangkaian kereta rel listrik (KRL) sebagai gerbong khusus wanita.
Hal itu diterapkan untuk memberikan kenyamanan kepada kaum wanita.
Akan tetapi, pada jam-jam sibuk, kenyamanan jauh dari harapan justru karena semua penghuni gerbong tersebut adalah perempuan.
Meski KCJ sudah punya solusi namun sampai saat ini Jakarta belum beranjak dari posisi lima. (*)
0 komentar