Pak Habibie yang Aku Kenal! (2)

By hasim.id - 13.35

Awal Mulanya....

Aku pertama kali mengetahui nama Habibie ketika masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Kala itu, televisi berwana masih awal muncul. 

Aku dan Pak Habibie. 

Ibuku membeli televisi itu dan jadilah tv pertama di rumah kami, Mei 1998.
Aku melihat Habibie kala itu menggantikan Presiden Soeharto. Aku melihat Habibie pertama sebagai presiden pengganti Soeharto. 

Setahun itu, wajah Habibie banyak muncul di tv-tv untuk membahas demokrasi. Setelah itu, ada informasi BJ Habibie menyetujui referendum pelepasan Timor Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Aku melihat di tv, keputusan ini menyebabkan pro kontra. Sehabis itu, setahun kemudian, Habibie sidang DPR RI. Laporan Pertanggungjawaban Habibie kala itu ditolak. 

Sehabis itu, nama Habibie tak lagi ada di belantara politik Indonesia. Nama Habibie tak muncul kala pemerintahan Abdul Rahman Wahid atau Gusdur dan Megawati Soekarno Putri. 

Sampai Habibie muncul kembali melalui karyanya buku "Detik-detik Menentukan" kala masa reformasi. 

Buku ini kembali mempopulerkan nama Habibie di dunia politik. Apalagi, ada pertemuan dengan mantan Pangkostrad TNI AD sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang misterius hingga saat ini. Hingga, Prabowo dicopot sebagai Pangkostrad kala itu. 

Para petinggi militer belum ada kesamaan cerita hingga saat ini. Apalagi, Prabowo tak mau mengungkap lebih detail tentang pertemuan ini. 

Selanjutnya, Aku kembali melihat Habibie menjadi populer ketika ditinggal istrinya, Asri Ainun. Wanita yang menemaninya ketika suka dan duka. 

Dari kematian istrinya, Habibie nampak sangat sedih dan apapun kenangannya menjadi viral. Bahkan, ada kata-katanya yang paling aku kenang hingga saat ini. 

"Tak perlu orang sempurna di sisi, cukup temukan yang membuatmu bahagian." Qoute Habibie cepat sekali viral. 

Aku pertama kali bertemu Habibie pada peringatan hari kebangkitan teknologi nasional di rumah jabatan gubernur Sulsel, Agustus 2017. Memang, kala itu Habibie adalah pribadi yang serius. Tak ada candaan dengan lawan bicaranya. 

tatapannya sekali serius ketika berbicara dengan Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Riset Dikti Mohamad Nasir, Gubernur Sulsel periode 2008-2018, Syahrul Yasin Limpo. 

Bahkan, ketika dia membawakan pidato tentang teknologi. Tak ada nada bercanda. Ia bukan memberikan sambuatan tapi pidato teknologi. Ia nampak baru tersenyum kala Mohammad Nasir "dibakar" penari pepe'-pepe' ri Makkah. (*)



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!