Para Aktor Politik Pilwali Makassar 2020

By hasim.id - 10.02

Tribun Lipsus turun dengan para aktor politik di Kota Makassar jelang Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Makassar 2020. Pilkada ulang ini menampilkan wajah lama dan baru.

Mereka ini adalah tokoh dari jaringan pengusaha dan politik yang sudah berkiprah di makassar sejak puluhan tahun lalu. Tribun ingin memperlihatkan jejaring mereka di Makassar dan Sulsel karena Makassar adalah ibu kota sehingga para tokoh ini "mengirimkan" orang terbaik di dalamnya. 



Lipsus Tribun Timur edisi Minggu (15/9). 


***
PARA aktor politik kota Makassar sudah menabuh genderangmasuk gelanggang Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Makassar 2020. 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadipanggung untuk para calon pemimpin Kota Makassar. Tak kurang 18 calon wali kota Makassar melamar partai pemenang kedua Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 ini di Kota Makassar ini. 

Muka lama dan baru ikut mendaftar di partai berlambangkepala banteng ini. Para calon ini berasal dari keluarga biasa-biasa hinggakeluarga dengan jejaring politik nasional. 

Mantan calon wali Kota Makassar pada Pilwali 2018lalu, Munafri Arifuddin, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, Syamsu Rizal MI, dan IrmanYasin Limpo juga ikut meminta restu dari Megawati Soekarno Putri, sebagai penentu utama kemana PDIP berlabuh. 
Selain itu, ada juga muka baru seperti TaufiqulhidayatAnde alias Dr Onasis, Fadli Ananda, Muhammad Ismak. 

Hal paling mengejutkan adalah Taufik Fachruddin dan Aliyah Mustika juga ternyata mengambil juga di detik-detik akhir. 

Munafri saat ini punya hubungan sebagai menantu daripolitisi senior Partai Golkar, Aksa Mahmud. Aksa bukan sekadar politisi, iajuga adalah pengusaha mapan di Indonesia. Selain itu, ada juga mantan wali kota Makassar, DannyPomanto. 

Danny punya jejaring pengusaha dan konstruksi di Indonesia. 

Sementara itu, Syamsu Rizal MI menjadi refresentasidari Ilham Arief Sirajuddin, mantan wali kota Makassar. 

Irman Yasin Limpo menjadi refresentasi dariperpanjangan tangan dari Syahrul Yasin Limpo, mantan gubernur Sulsel 2 periode.

Sementara itu, Taufiqulhidayat Ande alias Dr Onasis menjadi refresentasi dari pengusaha travel terbesar di Indonesia, PT Tiga Utama.Sementara itu, Fadli Ananda adalah anak dari mantanKetua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel, Iskandar Idy.  

Para calon pemimpin ini menawarkan diri memimpin 1,6 juta jiwa masyarakat Makassar lima tahun ke depan. Sehingga, mereka mencari kendaraan politik untuk masuk ke gelanggang Pilwali Makassar 2020.

Selain menantu Aksa Mahmud, Munafri Arifuddin adalah CEO PSM Makassar. PSM Makassar mempunyai loyalitas kuat. Apalagi, Munafri baru saja membawa PSM juara pada Piala Indonesia mengalahkan Persija Jakarta. 

Danny Pomanto punya pengalaman memimpin Kota Makassar. 
Ia adalah petahana bersama Syamsu Rizal MI. Danny-Ical berhasil membawa 181 buah penghargaan. 

IrmanYasin Limpo bukan cuman sebagai adik Syahrul Yasin Limpo. Ia juga selalu berhasil membawa keberhasilan di setiap dinas atau badan yang dia pimpin.

Dr Onasis menjadi pendatang baru di gelanggang politik Makassar. Selama ini, dia fokus sebagai dokter ahli radiologi di berbagai rumah sakit. 

Ia bagaikan kertas putih di dunia politik. Tapi, keluarganya sudah besar sejak dulu. Bahkan, Megawati dan Ande Latief adalah sahabat di masa lalu kala masa rezim orde baru. 

Kakak kandung Dokter Onasis, almarhumah Defti Reskiwati Ande atau sering disapa Ella adalah salah seorang staf Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). 

Perempuan 45 tahun itu wafat ketika bertugas mendampingi Menko PMK Puan Maharani rapat persiapan haji di Makkah, Arab Saudi. 

Mereka memang punya tokoh politik di belakangnya, tapi mereka juga seharusnya bisa menunjukkan kemampuan untuk memimpin Kota Makassar. Bukan cuman berlindung di balik kebesaran para tokoh ini.

Maka, sepatutnya mereka loyal kepada masyarakat Makassar. Apalagi, ketika mereka terpilih jutaan masyarakat bakal menyandangkan semua kebutuhannya kepada wali kota.(*)


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!