Raatchasi, Jyothika Saravanan Ubah Sekolah Bobrok Jadi Berprestasi

By hasim.id - 23.07

Kepala sekolah perempuan bisa mengubah kondisi sekolah dari semrawut menjadi juara.

Padahal sekolah itu sangat tak disiplin. Siswa merokok, membolos hingga bertengkar dalam kelas. Guru tak menjalankan tugasnya. Bahkan, guru-gurunya tak mampu mengajar. 


Jyothika Saravanan (sumber: https://gulfnews.com)


Bayangkan jika guru yang mengajar anak Anda tak mampu mengajar. Tak hanya itu, sekolah negeri menjadi pasar karena ada transaksi ketika Anda masuk maka harus membayar.

Selain itu, ada preman yang selalu meneror sekolah untuk mencari pekerja dari anak-anak. Tak hanya itu, pemilik sekolah swasta dan berpengaruh di kota itu selalu ingin menjatuhkan sekolah milik negara itu.

Cerita itu adalah bagian dari film dari negara India berjudul Raatchasi. Film ini rilis di India, 5 Juli 2019. Pemeran utamanya adalah Jyothika Saravanan. Artis kebangsaan India ini menjadi kepala sekolah baru di daerah paling selatan India.

Pertama-tama, Jyothika Saravanan memperbaiki siswanya. Jyothika Saravanan sampai mendatangkan kembali siswa yang drop out.

Menurutnya, ketika pendidikan hilang dari seseorang maka itulah awal dari kiamat.

Kebijakannya ini ternyata mendatangkan masalah untuknya, konglomerat sekolah swasta yang tak suka dengannya kini  mencarikan jalan sehingga Jyothika Saravanan dipenjara karena mengikutkan siswa yang sudah drop out dalam ujian nasional.

Desakan orang tua, siswa dan guru tak berhenti hingga pengadilan memenangkan kebijakan Jyothika Saravanan.

Jyothika Saravanan mengajak orang tua untuk berkontribusi dalam pendidikan karena anggaran pemerintah sangat kurang. Selain itu, dukungan orang tua akan mampu mempercepat perkembangan anak.

Jyothika Saravanan terakhir menyelesaikan persoalan kompetensi guru. Hingga, akhirnya guru-guru ikut belajar semalaman sebelum belajar mengajar dimulai.

Alhasil manajemen perbaikan siswa, orang tua dan guru membuat sekolah ini mendapatkan juara pada pertandingan junior di wilayah itu.

Menurut Jyothika Saravanan, ia bukanlah yang berhasil tapi karena kemauan dari siswa, orang tua dan guru untuk berubah dan maju.

Dirinya hanya mendorong ketiga komponen untuk maju.

Selama 2 jam film Raatchasi, Jyothika pelit senyum. Ia sangat serius. Apalagi, ia memang alumnus militer. Pangkat terakhirnya adalah letnan kolonel.

Dari film ini memperlihatkan gambaran sekolah masa kini di belahan dunia mana pun. Setiap sekolah bisa berubah jika memang pemimpinnya kuat, cerdas, pekerja keras dan berani.

Jyothika Saravanan adalah pemimpin kuat fisik dan mental. Ia adalah militer berpangkat letnan kolonel. Militer mengajarkan untuk kuat fisik dan mental.

Selain itu, ia juga cerdas dalam komunikasi publik hingga semua orang ikut dengan idenya. Menjadikan orang yang melawannya menjadi kawan.

Bahkan, polisi menjadi salah satu tim, tugas polisi adalah mencari orang tua yang tak membiarkan anak-anaknya sekolah. Polisi mengancam hukuman karena melanggar undang-undang wajib belajar sekolah.

Dari beberapa sesi, ia sangat rajin membaca. Bahkan, dalam penjara, ia masih sempat membaca buku peninggalan ayahnya. Ayahnya meninggal dunia dengan buku di pelukannya.

Jyothika Saravanan pekerja keras karena tetap memikirkan strategi dalam memimpin sekolah ketika malam tiba. Beberapa kali ayahnya menegur tapi tetap saja memikirkan sekolah. 


Bahkan, saat hari libur, Jyothika Saravanan tetap ke sekolah untuk memantau kelas Minggu.

Jyothika Saravanan pemberani karena melawan kekuasaan dengan mengandalkan idealisme. Bahkan, ada sesi dalam film, ia mengusir penjual toko kelontong karena menjual rokok, mengacuhkan politisi berpengaruh, mengusir konglomerat.

Terakhirnya, ia menggebuk para preman yang ingin menjadikan anak-anak sebagai pekerja kasar.

Film Raatchasi jadi salah satu rekomendasi untuk Anda yang suka film pendidikan. Film ini selevel dengan film yang dibintangi Amir Khan, Three Idiots. (*)


Trailer film Raatchisi: 


meet and great dengan Jyothika Saravanan: 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!