Nama Syahrul Yasin Limpo sudah saya kenal waktu pemilihan gubernur Sulawesi Selatan tahun 2007.
Namanya ada dalam kotak suara.
Setelah pemilihan itu, dia menang dan terpilih sebagai gubernur Sulawesi Selatan.
Lama saya tak mendengar nama itu, karena harus kuliah.
Pada tahun 2011, saya bergabung dalam sebuah perusahaan media PT Cakrawala Adi Perkasa.
Sebuah perusahaan media rintisan dari putra Bupati Gowa kala itu Ichsan Yasin Limpo, Nur Jaffia.
Selama sekitar tiga tahun saya bekerja di sini.
Pada saat hari pertama pembukaan, Syahrul YL datang.
Dia pun melihat langsung awal mula percetakan.
Dalam ingatan saya, tak pernah Syahrul atau keluarga Yasin Limpo menekan untuk mengendalikan Redaksi Cakrawala.
Sehingga, orang-orang yang kerja pun merasa nyaman.
Kurang lebih tiga tahun menjadi seorang pekerja media di Cakrawala.
Masuk Tribun Timur
Pada akhir 2013, saya memilih gabung ke Tribun Timur, media massa bermarkas di Jalan Cendrawasih.
Dari sini, saya pun mendapatkan penugas ke pemerintah provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2015, saya kembali bertemu dengan Syahrul YL.
Kala itu, dia sudah periode kedua memimpin Sulsel.
Saya pun bertatapan langsung dengan SYL.
Beberapa kali berita mengkritik kinerja pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Berita paling saya ingat adalah pembangunan Center Point of Indonesia (CPI).
Kawasan ini paling menjadi perhatian karena pro kontra atas reklamasi lahan.
Apalagi ketika Ciputra, sebuah perusahaan properti raksasa Indonesia.
Tensi berita semakin naik sehingga pada suatu malam, saya bersama Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur, Thamzil Thahir bertemu dengan Syahrul YL di rumah jabatan.
Suasana sudah ramai, semua pimpinan media besar datang.
Kepala dinas sudah duduk terdiam.
Syahrul YL nampak duduk di atas kursi.
Ia memakai baju warna merah muda.
Kanci bajunya terbuka hingga kelihatan baju dalam Syahrul.
Syahrul pun menjelaskan soal alasan reklamasi.
Satu yang teringat dari perkataan Syahrul adalah, "Saya ingin membuat pantai Losari lebih panjang lagi," katanya.
Dari pertemuan itu, Syahrul menjadi moderator atas Pemimpin Redaksi dan kepala dinas terkait dan kepala proyek reklamasi.
Tibalah kepala proyek reklamasi Soeprapto, membahas bahwa berita Tribun Timur salah menafsirkan.
Thamzil Thahir pun bereaksi dengan gerakan tangan.
Sehingga, Syahrul YL harus menenangkan Soeprapto.
Dalam berita Tribun Timur edisi cetak juga sangat berimbang.
Selain Syahrul, Kepala Dinas Tata ruang dan Permukiman waktu itu, Andi Bakti Haruni pun menjadi narasumber.
Ada pesan Syahrul di ujung masa jabatannya.
"Nanti itu banyak orang ji akan ke CPI. Percaya saya," ujarnya.
Akhirnya, reklamasi ini berlangsung hingga ada sampai saat ini.
Sebuah rumah mewah. Gedung apartemen dan universitas Ciputra sudah terbangun.
Disisi lain ada juga rumah sakit otak dan jantung.
Area jalanan CPI pun menjadi lokasi olahraga bagi pengunjung.
Ulang Tahun Terakhir
Pada tahun 2017, Sulawesi Selatan merayakan ulang tahun ke-348.
Ini adalah ulang tahun terakhir bagi Syahrul YL menjabat sebagai gubernur Sulsel.
Sebab, bukan April 2018, ia berhenti menjadi gubernur Sulawesi Selatan.
Saat itu, ulang tahun sangat meriah sekali.
Semua elemen pemerintah bergerak untuk seakan merayakan pelepasan dari Syahrul.
Bahkan, puncak dari ulang tahun ini, Syahrul YL mendapatkan Doctor Honoris causa dari Universiti Tun Husein Onn Malaysia (UTHM).
Syahrul mendapatkan gelar doktor karena gagasan poros Asia di kawasan Asia Tenggara.
Jadilah saya mendapatkan liputan untuk ke Malaysia.
Sebab, saya bertugas sudah dua tahun di pemerintah provinsi.
Kami pun berangkat.
Hingga, akhirnya kami bisa mendapatkan jamuan dari Kerajaan Terengganu.
Dari sini saya baru paham, bahwa penguasa sebenarnya dari Malaysia adalah raja.
Mereka mempunyai tanah wilayah kerajaan.
Kami mendapatkan jamuan khas tamu raja.
Makanan dari berbagai macam seafood hingga Asian food tersaji di depan meja.
Tiga hari berada di Kerajaan Terengganu, ada banyak kisah soal kehidupan Malaysia.
Sehabis itu, kami pun pulang ke Kuala Lumpur dengan memakai mobil.
800 kilometer perjalanan dari Kerajaan Terengganu di dekat perbatasan dengan Thailand.
Ternyata jalan tol Malaysia sangat panjang.
Jadi menteri pertanian
Kisah Syahrul YL mendapatkan menteri ternyata sudah diurus setahun sebelum penetapan.
Sehabis berhenti jadi gubernur, Syahrul bolak balik Jakarta.
Bahkan, di akhir masa jabatannya, dia bergabung ke Partai Nasdem.
Rusdi Masse lebih dulu masuk.
Irman Yasin Limpo, adik Syahrul YL, menceritakan cara Syahrul YL jadi menteri.
Menurutnya, Rusdi Masse dan dirinya yang terus melobby Surya Paloh sehingga Syahrul menempati posisi sebagai menteri pertanian.
Hingga, akhirnya Surya Paloh berhasil meyakinkan Presiden Joko Widodo untuk mengangkat SYL jadi menteri pertanian.
Selama empat tahun Syahrul menjadi menteri.
Namun, berakhir dirinya mengundurkan diri karena masalah hukum. (*)
0 komentar
Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!