Sebuah pertanyaan yang hanya bisa dijawab setelah
kita mengetahui lebih dalam lagi tentang sosok Anies Baswedan.
Ia adalah seorang pendidik, seorang professor, anggota
dewan etik KPK, manta ketua Senat Mahasiwa, seorang rector, dan seorang yang
tak mempunyai latar belakang politik dan birokrasi.
Belakangan ini Anies selalu dihubungkan dengan keikut
sertaannya dalam konvensi Partai Demokrat. Banyak pihak yang menyayangkan namun
tak sedikit pula yang mendukung.
“Mari kita renungkan
pertanyaan itu. Apakah memang proses politik itu hanya untuk diikuti oleh
mereka yang tidak bersih, yang tidak berintegritas? Menurut saya, justru harus lebih banyak orang bersih,
beintegritas, kompeten yang berada di pemerintahan dan politik. Karena di sana
keputusan yang menyangkut publik dibuat.”
Inilah
alasan Anies Baswedan.
Penulis
sangat setuju, sekarang sudah saatnya politik diisi oleh orang-orang bersih
mempunyai track record tak punya
kaitan dengan orang-orang “kotor”.
Seseorang
itu mesti dilihat dari track recordnya. Jangan melupakan sejarah dan memilih
seseorang yang berada dalam lingkaran culas dan “setan”. Sudah cukup masalah
untuk Indonesia. Sekarang bangsa ini mesti memilih orang-orang berintegritas, berani,
ulet, kreatif dan percaya kepada rakyatnya.
Percaya kepada rakyatnya. Ini adalah poin yang
menjadikan sebab mengapa Anies Baswedan patut kita pilih. Ia tak mau
menggunakan golongan tertentu untuk mendukung dia. Ia membentuk sebuah gerakan
turun tangan. Siapapun bisa berpartisipasi. Tak sama dengan calon lain yang
mempunyai tim sukses. Sehingga apabila mereka menang maka hanya akan menjadi
kemenangan kelompok bukan kemenangan bersama. Padahal Presiden nanti adalah
milik semua bangsa Indonesia bukan milik partai Hijau, Biru, Kuning, Orange, Merah
dan kelompok lainnya.
Pertanyaan yang sama, mengapa penulis mendukung
Anies Baswedan. Karena cuman beliau yang memberikan ruang untuk mendukung menjadi
presiden. Calon lain tak memberikan kepada rakyatnya untuk mendukung proses
pencalonannya cuman membutuhkan suara rakyat. Hanya itu tak ada.
Penulis secara pribadi mengajak teman-teman untuk
mendukung calon masing-masing secara terbuka. Karena masa depan bangsa ini
ditentukan oleh kira (rakyat) bukan segelintir kelompok. Revolusi telah
dimulai. (*)
0 komentar