Matanya
hitam, bulat dan tajam memandang ke depan. Wajah lancip. Kulit kencang. Badannya
bahenol. Body guitar. Sebutkanlah
bentuk-bentuk hingga seorang itu bisa dikatakan cantik dari perspektif lelaki
atau cantik dari pandangan perempuan. Semua yang ada dalam pandangan Anda.
Seringkali
manusia memandang seorang pasangan hanya karena nafsu. Seberapa cantik dia dan
seberapa gagah dia. Hingga tak jarang takaran ini menjadi dasar untuk para kaum
hawa berlomba-lomba mempercantik diri dan memperbaiki bentuk tubuh hingga proporsional.
Hingga tak jarang segala macam cara ditempuh.
Lihatlah
sekarang, perempuan dan lelaki yang mempunyai paras tampan menjadi objek
penarik. Menjadi bintang iklan, “tukang jual” alias sales promotion girls (SPG). Hingga teman di salah satu media
mengatakan perempuan ini bisa memberikan lebih kepada pelanggan. Apapun mau
pelanggan.
Selain
itu setelah nafsu terpenuhi. Penampilan menarik juga sebagai alat ampuh untuk
menciptakan rasa cinta. Cinta berlandaskan nafsu. Semua pasangan berusaha
menjaga kecantikan. Katanya kalau tak cantik lagi maka pasangan akan bertolak ke
wanita lain yang masih muda dan tentu lebih cantik.
Lelaki yang
mengkhinati pasangannya karena wanita cantik. Bagaikan memakan bangkai. Itu
adalah kata agama. Namun kata lelaki pasti beda karena akal tak punya peran semua
dikendalikan oleh nafsu.
Patut
dicatat kecantikan ini hanya seonggok daging. Daging yang dipoles hingga
terlihat anggun. Daging yang diberi gincu supaya merona. Bahkan ada adagium mengatakan seandainya hewan
diberi make up akan cantik juga jika syahwat
mendominasi akal dan iman.
Aneh dan
heran juga melihat orang-orang yang mempertontonkan seonggok daging hingga
timbul pujian dan rasa ingin memiliki. Penulis teringat kata-kata pemeran utama
V for vendetta. Ia mengatakan tubuh
ini hanya seonggok daging yang tak punya kuasa hanya ide dan gagasan. “Di balik
jubah ini, hanya ada ide. Dan Anda tidak bisa membunuh sebuah ide".
Maka
seharusnya perempuan dan lelaki tak mengedepankan penampilan karena itu bisa
mati. Ide dan gagasan tak akan bisa mati. Telaahlah pemikiran Guy Fawkes masih
ada sampai sekarang. Pemikiran Karl Max, Adam Smith, Ibnu Arabi, William
Shakespeare, Sir Isaac Newton, Nurcholish Majid, dan banyak lagi masih mengalun
indah di kalangan manusia. Menginspirasi. Merubah tatanan dan peradaban dunia.
Mereka
menyampaikan gagasan dengan cara berperang dengan diri mereka sendiri. Membaca.
Mendebat dan melahirkan maha karya. (*)
0 komentar