Hari ini aku bersama teman di Jurusan Biologi UNM
menghadap ke Kepala LPM UNM Prof. Dr. Ir. Muhammad Ardi. Alasan kedatangan kami
yakni meminta keringanan teman aku dalam menjalankan mata kuliah KKN dan PPL. Dia
berencana tak mengikuti KKN dan PPL ini.
Ayahnya sakit keras. Adik dan Ibunya butuh uang
belanja sehari-hari. Dia kini adalah tulang punggung keluarga. Setiap hari ia
mesti banting tulang menjadi pengajar di bimbingan belajar. Menjual pulsa pun
dia lakukan untuk sekadar membeli tempe sebagai pengganjal perut.
Namun yang membuat aku salut adalah kepercayanya pada mimpi. Mimpi yang dia telah
patrikan dalam hatinya. Katanya hanya satu cita-citanya, dia ingin memberikan
uang kepada orang tuanya. Tak mau mengeluh kepada siapapun termasuk ibu dan
ayahnya.
Setelah tiga hari pertemuan kami dengan Prof Ardi
tertunda, akhirnya kami bisa bersua dengannya. Dengan nada pelan kami
menyampaikan maksud kami kepadanya. Namun siapa nyana respon darinya tak
seperti yang kami inginkan. Teman aku ogah
mendapat kebijakan untuk tak mengikuti KKN
dan PPL. Aku kecewa dengan nada yang keluar dari Prof. Ardi. Namun muka temanku
tak memperlihatkan hal yang aku rasakan. Dia hanya masih bisa tersenyum. Aku
tak tahu isi hatinya.
Selepas perkataan itu, Prof. Ardi memberikan kami
alasan yang konkret tentang alasannya menolak permintaan kami. “Hal ini mesti
kami lakukan mengingat inilah peran lembaga. Mungkin diluar sana ada banyak yang
bernasib seperti kamu. Jika kami memberikan izin kepada kamu maka apa lagi
peran lembaga,” katanya.
“Mengejar cita-cita itu melalui banyak hambatan. Ada
yang mudah kita dapatkan, ada juga yang sangat sulit. Cita-citamu ingin menjadi
sarjana, mungkin ini adalah tantangan kamu,” lanjutnya.
Kami memang pulang dengan tangan kosong. Tanpa
kebijakan yang kami dambakan. Tak mengikuti KKN dan PPL. Tapi pelajaran hidup
dari Prof. Ardi memberikan kamu motivasi untuk melanjutkan mimpi kami. Hal ini
membuat aku terkenang kata teman. Bermimpilah! Anda ingin menjadi presiden,
pejabat, orang kaya atau apapun yang menjadi parameter keberhasilan seseorang.
Karena bermimpi gratis. Tak ada yang melarang. Mimpi adalah kompas kehidupan,
penuntun kita disaat kacau, disaat buntu. Mengejar mimpi adalah harga mati.
0 komentar
Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!