Forgetting the Prophet Muhammad SAW

By Hamidah Foundation - 19.03

sumber gambar: al-syahbana.blogspot.com

Today is Friday. Great day for my religion, Islam. There is a Friday prayer in congregation in the mosque.
Lecture theme this time is the character of the Prophet Muhammad. This time Khatib  talking about the increasing number of immorality is rampant because human beings are not following the doctrine of Muhammad. Leaders should be closer to the apostles, it further.

This behavior is happening in society. People easily done disobedience. No longer consider the effect, both on a personal as well as others.


Khatib expressed Rasullah there are four examples that must exist in humans. First is honest. Since the prophet was a child, he was very famous for its al-amin (the trustworthy). People now have more of a lie than the truth. Very step discover the character of this one. No matter he's a
moneybags, placeman, educated people. Almost all people of every caste dishonest act. Muhammad did not hesitate to tell the truth even if it is bitter. As he said represents Islam. People refuse to insults, invective to fight Muhammad. But he still delivered because it is the truth. It's real true from Allah.

The
character of the second apostle, trustworthy. This trait is very difficult. If a person's rank higher then the trust will be more difficult. At the beginning of the creation of the physical universe, the word of Allah in the Al- Quran, he offered to the heavens and the earth became caliph (leader) on earth, but it refused. Humans accept Alllah's offer. At the end of this verse, Allah says human is ignoran. I think people really stupid has taken the mandate can not be maintained. This is evident from the man vying to be the leader. Once elected they betrayed his promise. Events like these that God says in the last verse. Ignoran human.

Patience. It is the
character of the three main apostles. In carrying out the commands of Allah, He was patient despite so many trials, temptations, and incitement to disobey. I still remember the story of the da'wah Rasullah patience. The closest people were like uncles and aunts and even want to kill him. He remained patient. Taif is also a story about the country, he was stoned by the people. Until body's Muhammad hurt. He continued to receive reproach and their actions. He just prayed that they would not be punished. He said they did not know what they are doing. He also forbade Gabriel who want bullion devastating the country. Imagine a human now. Just rub a little, direct anger bubbling. The clash inevitable to cause casualties. Eventually this dispute will remain in their hearts to be revenge.

The last character is smart. Rasullah is not able to read and write, but life has been blessed by Allah as an intelligent human being. Prayer is always spoken the Rasullah, he wants to remain poor and get together with the poor. Look at the leaders now. They're certainly no one wants to live in poverty. Everybody wants to get rich. Rich. Until they continue to perpetuate life rich in spite of the way unlawful. Corruption. Stealing public money for private purposes.
I invite those who read this, think, if someone smart will pray the poor?

Still not aware of whether we are getting away from human merit. Of Allah. Disobedience and munkar not happen because faith has faded to disappear from the human heart. I'm still optimistic, people still can rise from adversity and degradation faith. (*)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Melupakan Rasulullah Muhammad SAW

Hari ini Jumat. Hari besar untuk agamaku, Islam. Ada shalat jumat berjamaah di masjid. Tema ceramah kali ini adalah sifat Rasulullah Muhammad SAW. Khatib membahas tentang makin banyaknya kemaksiatan merajalela. Hal ini disebabkan karena manusia sudah tak mengikuti teladan Muhammad SAW. Pemimpin yang mesti lebih dekat dengan rasul, justru lebih jauh.

Perilaku ini memang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Orang-orang dengan mudah berbuat kemaksiatan. Tak lagi mempertimbangkan efeknya, baik terhadap pribadi maupun orang lain.

Khatib menyampaikan ada empat teladan rasullah yang mesti ada pada manusia. Pertama adalah jujur. Sejak nabi masih kecil, ia sangat terkenal dengan sifatnya yang al-amin (orang terpercaya). Orang-orang sekarang sudah lebih banyak bohong ketimbang jujur. Sangat langkah menemukan sifat yang satu ini. Tak peduli dia orang terpandang, pejabat, orang terpelajar. Hampir semua manusia dari tiap kasta melakukan tindakan tidak jujur. Muhammad tak ragu untuk mengatakan kejujuran meski itu pahit. Seperti Islam yang beliau sampaikan. Orang-orang menolak dengan cacian, makian hingga memerangi Muhammad. Namun beliau tetap menyampaikan karena ini adalah kebenaran. It’s real true.

Sifat Rasul yang kedua, amanah. Sifat ini memang sangat sulit. Apabila pangkat seseorang makin tinggi maka amanah akan makin sulit. Saat awal penciptaan alam ini, dalam firman Allah SWT di Al-Quran, Ia menawarkan kepada langit dan bumi menjadi khalifah (pemimpin ) bumi ini, namun menolak. Manusia menerima tawaran Allah. Pada bagian akhir ayat ini, Allah mengatakan manusia itu bodoh. Saya beranggapan manusia benar-benar bodoh telah mengambil amanah yang memang tak bisa dijaga. Hal ini terbukti dari manusia yang berlomba-lomba menjadi pemimpin. Setelah terpilih mereka mengkhianati janjinya. Peristiwa seperti inilah yang dikatakan Allah dalam ayatnya tadi.  Manusia bodoh.

Sabar. Ini adalah sifat utama rasul yang ketiga. Dalam menjalankan perintah Allah SWT, Beliau selalu sabar meski begitu banyak cobaan, godaan, dan hasutan untuk melanggar perintah-Nya. Saya masih mengingat cerita tentang kesabaran rasullah dalam berdakwah. Orang-orang terdekatnya pun seperti paman dan bibinya bahkan ingin membunuhnya. Ia tetap sabar. Juga cerita tentang negeri Taif, beliau dilempari oleh penduduk. Hingga sekucur tubuhnya terluka. Beliau tetap menerima celaan dan perbuatan mereka. Beliau hanya berdoa supaya mereka tak dihukum. Beliau mengatakan mereka tak tahu apa yang mereka lakukan. Beliau juga melarang jibril yang ingin meluluh lantakan negeri tersebut. Bayangkan manusia sekarang. Hanya disenggol sedikit, amarah langsung membuncah. Perseteruan tak terhindarkan lagi hingga menimbulkan korban. Akhirnya perseteruan ini akan tetap tersimpan dalam hati mereka menjadi dendam.

Sifat utama yang terakhir adalah cerdas. Rasullah memang tak bisa membaca dan menulis namun kehidupannya telah diberkahi oleh Allah SWT sebagai manusia cerdas. Doa rasullah yang selalu terucap yakni Ia ingin tetap miskin dan berkumpul dengan orang miskin. Lihatlah pemimpin sekarang. Mereka pasti tak ada yang mau hidup miskin. Semua ingin kaya. Berduit. Hingga mereka tetap melanggengkan hidup kaya itu meski dengan jalan haram. Korupsi. Mencuri uang rakyat untuk kepentingan pribadi. Saya mengajak Anda yang membaca tulisan ini, berpikir, apakah seseorang cerdas akan berdoa miskin?

Masih kah kita tak sadar akan makin jauhnya manusia dari sifat terpuji.  Dari Tuhan. Bukankah kemaksiatan dan kemungkaran terjadi karena keimanan sudah pudar hingga hilang dari hati manusia. Saya masih optimis, manusia masih bisa bangkit dari keterpurukan dan degradasi iman. (*)
 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!