Pilihan Sulit, Tapi Harus!

By Hamidah Foundation - 02.37

http://www.fbcabbeville.net


Hampir sebulan aku menikmati masa-masa pengangguranku. Sebulan lalu mengundurkan diri dari rutinitas kerjaku. Aku meletakkan jabatan sebagai koordinator  Tata Letak dan Perwajahan atau keren disebut design grafis di salah satu harian Makassar. Jabatan puncak. Namun pilihan ini mesti diambil mengingat penyelesaian kuliah yang mendesak dan kesehatan terus menurun. Selain itu banyak lagi faktor yang membuat keyakinan untuk mundur sangat kuat.

Setelah keluar memang sangat berbeda. Rutinitas tiba-tiba berhenti. Tak ada koran.  Tak ada monitor besar. Namun sangat nikmat terasa. Serasa mendapat liburan special. Meski tak ke Bali, ataupun keluar negeri. Namun perasaan saya sangat damai. Tak ada deadline yang menakutkan dan menekan jiwa.I'm free man.

Setelah lepas dari media ini, pekerjaan sebagai designer buku dadakan pun aku sabet. Mendesign web pun aku sambar. Hasilnya lumayan. Hanya kerja sekitar seminggu sudah bisa melampaui gaji per bulan tempat kerjaku dulu.  Selain itu aku bisa jalan-jalan. Menikmati keindahan alam Tuhan. Bersosialisasi dengan lebih banyak orang lagi. Urus kuliah yang belum kelar.

Namun hal ini belum mencapai cita-cita yang kuinginkan. Obsesi dan ambisiku masih diangang-angang. Masih tergantung antara langit dan bumi. Masih berada dalam kotak. Ada banyak beban di atasnya. Aku hanya mengurangi sedikit. Namun selama tetap berusaha untuk melompat untuk menggapainya suatu saat akan tercapai. Asalkan progres tetap menanjak. Tak apa kekuatan hari ini masih 30 persen namun usahakan esok naik 30, 01 persen. Yah…lusa meski 30,5 persen.

Meski sedikit yang penting terus meningkat dan tak stagnam. Bagaikan saham. Seorang  pelaku saham akan terus menjaga harga sahamnya tetap stabil. Jika harus turun ia akan mengupayakan tidak terlalu jatuh.

Mungkin ini saja kata-kata hari ini. Sangat singkat. Lain kali akan seru menulis tentang pekerjaan yang aku geluti. Menjadi seorang wirausaha. Semua persiapan menuju jalan ini hanya aku yang mempersiapkan. Manajemen tukang sate mesti dijalani dulu. Mencari karyawan belum bisa. ^-^ (*)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Mari berkomentar dengan santun dan bertanggung jawab!